KAU YANG BERKEMEJA MERAH

Gerimis ini enggan mengalah

Bagai jarum menghujani tanah

Derit jam menambah gelisah

Kapankah kau datang?

            Perlahan ku tengadahkan wajah

            Menghujat pada langit yang tak cerah

            Dan bertanya, marah

            Kapan kau akan menyapa?

Foto: pixabay.com

Dapatkah ku lihat dirimu lagi dalam balutan kemeja merah?

Penuh senyum merekah, tiada gundah

Lalu senyum itu telah memanah

Pada hati yang kian merekah

Malangnya diri ini terus mengharap

Hingga ku sadari kita tak pernah satu arah

Semarang, 2015

Post a Comment

Previous Post Next Post